Postingan

Menampilkan postingan dengan label Guru

Apapun Kurikulumnya Mutu Guru Kuncinya

Oleh Ahmad Ripai (Artikel ini dimuat koran Satelit News Tangerang tanggal 14 April 2011) Judul diatas merupakan judul tulisan Satria Darma (Ketua Ikatan Guru Indonesia) yang dimuat IGI Media, Majalah Guru Indonesia, edisi 01 November 2010. Sebagai seorang guru, saya sependapat dengan Satria Darma dalam tulisan tersebut: Apapun Kurikulumnya Mutu Guru Kuncinya! Mengutip pendapat Fullan yang dimuat dalam tulisan Satria Darma bahwa kelas dan sekolah akan efektif apabila (1) kita merekrut orang-orang terbaik untuk menjadi guru, dan (2) lingkungan guru dibuat nyaman dan kondusif untuk bekerja dan mendorong mereka untuk berkarya agar mereka tidak loncat mencari pekerjaan lain. Menurut Satria Darma, 2 kondisi tersebut berlaku apabila kita mau mengadakan perubahan dalam pendidikan. Apabila tidak ingin mengadakan perubahan dan sekedar menjalankan pendidikan seadanya, lakukan saja apa yang sudah dilakukan selama ini. Apabila kita melakukakan browsing tentang definisi kurikulum diinternet, ma

Wahai Guru, Menulislah!

WAHAI GURU, MENULISLAH! Asep Sapa’at Trainer Pendidikan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa “Setiap tetes tinta seorang penulis adalah darah bagi perubahan peradaban. Kernanya, perhatikanlah bagaimana ujung penamu bergerak” (M. Fauzil Adhim) Guru mampu mengajar, itu perkara biasa. Guru mampu menjadi penulis, ini baru luar biasa. Menulis bisa berarti mengenalkan pribadi kita kepada orang lain. Menulis bisa berarti menyampaikan gagasan dan pengalaman kita kepada orang lain. Menulis tiada batas ruang dan waktu. Setidaknya, menulis bisa menyembuhkan diri Anda, itulah jawaban Mas Hernowo (CEO Mizan) ketika ditanya, “Apakah sejak kecil Mas Her sudah bercita-cita menjadi penulis?”. Jawab beliau, “TIDAK. Saya menjadi penulis sejak usia saya melewati 40 tahun. Saya bisa menjadi penulis karena bekerja di Penerbit MIZAN. Dan saya terdorong untuk menulis (bukan ingin menjadi penulis) karena menulis dapat menyembuhkan diri saya”. Bingung menyeruak, mungkinkah aktivitas menulis dapat m

Wahai Guru Menulislah!

Judul diatas sebenarnya ditujukan untuk saya sendiri supaya dapat memacu adrenalin untuk tetap semangat belajar menulis. Ya, belajar menulis. Karena belum satupun tulisan saya yang dimuat di media massa. Hanya beberapa tulisan yang pernah dipublikasikan melalui blog, seperti blog ini dan situs www.anekaartikel.com. Bahkan tulisan saya yang berjudul ‘Menjadi Guru Itu Tidak Mudah’ dan ‘Menulis Blog, Menambah penghasilan ’ mendapat honor Rp.100.000 untuk satu artikel (total jendral saya mendapat honor Rp.200.000). Jumlah yang lumayan. Itung-itung untuk menambah kas dapur. Wahai guru menulislah! Mudah-mudahan judul tersebut mencambuk saya untuk menjadi penulis. Penulis apa saja. Fiksi atau non fiksi. Saya ingin mengikuti langkah Fira Basuki, Asma Nadia, Gola Gong, Andrea Hirata, dan penulis terkenal lainnya yang sudah merasakan arti sebuah kesuksesan. Kalau mereka bisa, mengapa saya TIDAK BISA! SAYA HARUS BISA! Arswendo Atmowiloto bilang, Menulis itu gampang. Miftachul Huda pun bilang, M

Tiga Skenario Rekrutment Guru Pada Tahun 2011

Berdasarkan berita yang dilansir Republika.co.id, pada tahun 2011, kemendikas akan melakukan tiga skenario rekrutmen guru baru, masing-masing untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Hal tersebut dilakukan, sebagaimana laporan Republika.co.id, untuk memenuhi kebutuhan guru yang pensiun, guru bidang studi baru, dan kebutuhan daerah baru. Sebelum mengajar, guru-guru baru tersebut diharuskan untuk mengikuti pendidikan profesi selama dua semester atau satu tahun. Adapun untuk mengatasi kebutuhan guru pada jangka menengah, pemerintah memberikan kesempatan kepada mahasisswa yang duduk di semester 5 dan 6 untuk pindah jalur menjadi guru, sehingga begitu lulus mereka tidak perlu mengikuti pendidikan profesi selama satu tahun. Sementara untuk jangka panjang, sebagaimana berita yang dimuat oleh Republika.co.id, melalui pendidikan sarjana. Pendidikan tersebut disiapkan untuk lulusan SMA/SMK selama empat atau lima tahun. Kemendiknas, sebagiamana berita yang dimuat di Republika